Long weekend Bulan April yang lalu kami explore banyuwangi, tidak banyak yang bisa dikunjungi karena salah plan, waktu itu dapat tiket promo ke Surabaya tapi setelah dapat tiket mulai berpikir, ke Surabaya tempat wisatanya apa ya, akhirnya kepikiran ke Banyuwangi saja, tempat wisatanya bagus-bagus, dari Surabaya ke Banyuwangi pakai travel. Tapi ternyata Surabaya-Banyuwangi itu jauh sekali sodara-sodara, melewati 6 kabupaten, dan menghabiskan waktu 9 jam, jangan pernah mencoba cara ini ya, capek dijalan, dan sampai Banyuwangipun jarak antar tempat wisata lumayan jauh. Apalagi sekarang sudah ada penerbangan langsung Jakarta-Banyuwangi, itu lumayan menghemat energi.
Akhirnya tempat wisata yang bisa kami kunjungi hanya Baluran dan Pantai Sukamade. Dari baluran ke desa rajegwesi (desa tempat pemberhentian untuk ke Pantai Sukamade) menghabiskan waktu 5 jam, setelah itu ganti mobil ke mobil trooper/jeep, harus naik trooper karena jalannya jelek. sukamade ada dikawasan taman nasional meru betiri sehingga jalannya dibiarkan jelek karena akses yang bagus akan memudahkan orang untuk mengambil kayu dan berburu hewan, padahal pohon dan hewan yg ada disini dilindungi.
Jam 9 malam kami menembus hutan. Jarak yg ditempuh dengan menggunakan trooper adalah 25km, seperti jarak Jakarta-Bekasi, karena jalannya jelek jadi memakan waktu 2 jam, selama 2 jam rasanya seperti tepung diayak
 untungnya anak-anak saya tidak rewel. Yang paling saya takutkan adalah jika troopernya mogok, padahal kami ada ditengah hutan yang gelap. Sebelumnya saya tidak tahu kalau aksesnya seekstrim ini, kalau tahu mah tidak akan bawa anak-anak kesini, anak saya yang besar (5th) yang tadinya exited duduk di depan langsung pindah ke belakang karena takut. Alhamdulillah mobilnya baik-baik saja, kami sampai dengan selamat.
Sebelumnya driver yang mengantar kami ke Rajegwesi bilang karena akan melihat penyu bertelur jadi kesananya malam hari dan akan menginap ditrooper. Langsung ciut, bukan karena tidak berani tapi karena bawa anak, bagaimana nih anak-anak tidurnya, ternyata drivernya bilang begitu karena dia sendiri belum pernah kesini. dikawasan pantai sukamade ada guest house yg disewakan per malam Rp175 ribu. Bisa istirahat dan besoknya jika ingin melihat penyu bertelur akan diantarkan ke pantai jam 5 pagi, kalau hanya melepas tukik (penyu yang baru menetas) bisa kepantai jam 6 pagi, dari guest house disuruh mengisi buku tamu untuk mengambil ember berisi tukik, kemudian jalan kepantai yang jaraknya 700meter dari guest house, anak-anak saya sangat exited.
Melepas Tukik
Tukik adalah penyu yang baru menetas, ibunya mana? Nah jadi setelah bertelur (sekali bertelur jumlahnya ratusan), penyu langsung meninggalkan pantai, telurnya ditinggalkan didalam pasir, nantinya akan menetas sendiri dan kembali ke laut. Masalahnya predator telur penyu banyak, maka untuk menjaga kelestariannya, pegawai konservasi menyelamatkannya, tiap malam rutin mencari telur penyu dan dibawa kepusat konservasi untuk menetas dengan aman.
Tukik yang berumur 2 hari ini kami lepaskan dipantai, harus agak jauh dari laut supaya dia bisa lama berjalan dan mengenali pantainya, nantinya 20-25 tahun lagi jika dia betina maka walaupun dia sudah berenang sampai Australia, dia akan kembali ke sukamade untuk bertelur, jadi penyu akan bertelur dipantai dimana dia menetas, kalau dilepas di Jakarta ya bakal balik ke Jakarta😀
Dari seribu tukik yg dilepas kemungkinan yang hidup cuma 1, predator tukik juga banyak seperti elang dan ikan yg lebih besar. Pegawai konservasinya mengatakan jika setelah dilepas si tukik dimakan elang ya tidak apa-apa, tugas mereka kan menjaga ekosistem bukan cuma menyelamatkan tukik, kalau kebanyakan yang selamat juga tidak baik, nanti penyunya overpopulasi.
Ini kegiatan yg menyenangkan (bagi anak sy yg paling kecil (2,5tahun) ini seperti lomba lari tukik
 pantainya juga subhanallah indah banget walaupun tidak bisa untuk berenang karena ombaknya yang besar.
Melepas Tukik
